Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) AAG
Puspayoga mengaku sedang mengusahakan agar bunga kredit usaha rakyat (KUR)
turun menjadi 9% dari bunga sebelumnya. Hal ini untuk membantu UKM dan koperasi
bisa memperluas usahanya.
Selain itu, Puspayoga juga optimistis, dengan diturunkannya
bunga kredit tersebut, bisa membetuk UKM dan koperasi baru yang potensial dan
membantu perbaikan ekonomi Indonesia.
"Fungsi pokok kita pembiayaan dan penguatan koperasi.
Maka kita berjuang bagaimana bunga kredit bisa diturunkan dari 22% menjadi 12%
dan akan turun lagi menjadi 9%. Ini kan sudah dimanfaatkan UKM dan
koperasi," kata dia di Jakarta, Rabu (7/10/2015).
Dia mencontohkan, usaha warung tegal (warteg) yang
pengusahanya adalah ibu-ibu rumah tangga. Mereka meminjam kredit ke bank
senilai Rp20 juta. Sedangkan penghasilan sehari Rp1,5 juta.
"Kemudian saya tanya, Rp20 juta itu untuk apa? Mereka
bilang, untuk buka warteg lagi. Jadi mereka buka cabang. Karena penghasilan
mereka sudah Rp1,5 juta sehari. Itu gede lho. Dan mereka rata-rata punya karyawan
tiga orang," pungkasnya.
Laju perkembangan usaha kecil menengah (UKM) dinilai sedang
naik pesat. Apalagi, melihat penetrasi smartphone yang begitu tinggi, solusi
berbisnis di jejaring sosial bisa lebih praktis dan mudah dijangkau oleh
konsumen.
Facebook pun membuktikan hal tersebut dengan mengadakan
Marketing Boot Camp, mengajak kalangan UKM yang belum `terkoneksi` secara
online untuk mengetahui seluk beluk dan keuntungan berbisnis di jejaring sosial
terpopuler ini.
Waizly Darwin, Head of Small and Medium Business (SMB)
Facebook Indonesia, mengatakan bahwa dengan diadakannya Marketing Boot Camp
ini, pihak Facebook mengaku senang bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk
mendorong UKM Indonesia agar bisa mengembangkan bisnisnya lebih luas dengan
cara online dan meraih kesuksesan di Facebook.
“Facebook kini tak hanya menjadi social network terbesar,
namun juga menjadi platform social commerce karena bisa membantu UKM
menjalankan bisnisnya,” tutur Weizly ketika ditemui tim Tekno Liputan6.com pada
acara Marketing Boot Camp yang dihelat di Gedung Smesco, Jakarta, Selasa
(22/9/2015).
Waizly Darwin, SMB Lead Facebook Indonesia
(Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)
Weizly menambahkan, terdapat 57 juta UKM yang bergerak
menjalankan bisnisnya masing-masing di Indonesia. Terkini, ia mengungkap
sekitar 15 juta UKM sudah `go online`.
“Nah, dari situ kami masih bertugas untuk memboyong mereka,
baik dari UKM offline maupun yang online agar bisa terkoneksi ke Facebook
Pages,” lanjutnya.
Dijelaskan Weizly, rupanya terdapat beberapa UKM online yang
justru sudah sukses di ranah bisnis online dan mampu menciptakan brand lokal
yang begitu kuat. Namun, ia melanjutkan, Facebook tidak hanya akan berfokus
membantu UKM yang sudah `settled` dengan bisnis online-nya, namun juga akan
mengajak UKM tradisional yang tersebar di berbagai daerah agar bisa `naik
kelas` dan segera mengkoneksikan bisnisnya ke Facebook Pages.
Meski begitu, Weizly membeberkan bahwa untuk mengajak UKM
offline ini tentunya harus dibekali pengetahuan dan tools yang sesuai,
sebagaimana nantinya akan diberikan pada Marketing Boot Camp.
“Kita berikan rumus 5M dan 1T. UKM harus memiliki semua
aspek itu. Kita harus menekankan market access, marketing publicity, mentoring,
money dan management serta skill. Tak lupa, selain berfokus ke pengembangan
bisnis, pelaku UKM harus mengingat 1T (Technology) karena mereka sedang bermain
di ranah bisnis online,” tuturnya.
Penetrasi penggunaan Facebook di Indonesia hingga sekarang
nyatanya masih terbilang tinggi. Tak heran, inilah kesempatan Facebook untuk
memoles fitur Pages, khususnya di segmen bisnis dengan melibatkan UKM yang ada
di Indonesia.
Sampai saat ini, terdapat sekitar 40 juta orang Indonesia
yang menggunakan Facebook, dengan pencapaian 72 pengguna aktif yang mengakses
Facebook per bulan, dan 32 juta pengguna aktif untuk per harinya. Sementara
itu, 30 juta diantaranya mengakses jejaring sosial ini dengan menggunakan
smartphone.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar