Powered By Blogger

Senin, 28 April 2014

ekonomi pembangunan bab 4

KEBIJAKAN EKONOMI DALAM NEGRI
Paket kebijakan ekonomi pemerintah Dalam Negeri pada Tahun 2008-2009 yang tertuang dalam Inpres Nomor 5 tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi 2008-2009 memuat berbagai kebijakan ekonomi yang dapat dikelompokkan ke dalam 8 bidang. Salinan Inpres Nomor 5 tahun 2008 yang diperoleh di Jakarta, Selasa, menyebutkan, 8 bidang itu adalah kebijakan perbaikan iklim investasi, kebijakan ekonomi makro dan keuangan, kebijakan ketahanan energi, dan kebijakan sumber daya alam, lingkungan dan pertanian.
Inpres menginstruksikan kepada 29 pejabat mulai dari menteri hingga bupati/walikota untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Fokus Program Ekonomi tahun 2008-2009. Pelaksanaan Fokus Program Ekonomi 2008-2009 itu dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menjaga kelestarian sumber daya alam, peningkatan ketahanan energi dan kualitas lingkungan, dan untuk pelaksanaan komite dalam rangka menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN.
KEBIJAKAN EKONOMI LUAR NEGRI
Kebijakan luar negeri suatu negara, yang juga disebut kebijakan hubungan internasional, adalah serangkaian sasaran yang menjelaskan bagaimana suatu negara berinteraksi dengan negara lain di bidang-bidang ekonomi, politik, sosial, dan militer serta dalam tingkatan yang lebih rendah juga mengenai bagaimana negara berinteraksi dengan organisasi-organisasi non-negara. Interaksi tersebut dievaluasi dan dimonitor dalam usaha untuk memaksimalkan berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari kerjasama multilateral internasional. Kebijakan luar negeri dirancang untuk membantu melindungi kepentingan nasional, keamanan nasional, tujuan ideologis, dan kemakmuran ekonomi suatu negara. Hal ini dapat terjadi sebagai hasil dari kerjasama secara damai dengan bangsa lain, atau melalui eksploitasi. Biasanya, tugas menciptakan kebijakan luar negeri adalah wewenang kepala pemerintahan dan menteri luar negeri (atau jabatan yang setara). Di beberapa negara, lembaga legislatif juga memiliki hak pengawasan yang cukup.
STRATEGI UPAYA MINIMUM
Harvey Leibenstein menyatakan bahwa sebagianbesar NSB dicekam oleh lingkaran setan kemiskinan(vicious circle od proverty) yang membuat mereka tetapberada pada tingkat keseimbangan pendapatan perkapitayang rendah. Jalan keluar dari kebuntuaan ini adalahdengan melakukan suatu upaya minimum kritis tertentu yang akan menaikkanpendapatan perkapita pada tingkat di mana pembangunanyang berkesinambungan akan terjadi.Leibenstein mengatakan bahwa dalam tahap transisi darikeadaan keterbelakangan ke keadaan yang lebih maju dimana kita dapat mengharapkan pertumbuhan jangkapanjang yang mantap diperlukan suatu kondisi dimana suatu perekonomian harus mendapatkan rangsangan pertumbuhan lebih besar diatas batas minimum kritis tertentu.
STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG
Strategi pembangunan seimbang bisa diartikandengan pembangunan berbagai jenis industri secaraberbarengan (simultaneous) sehingga industri saling menciptakan pasar bagi yang lain. Selain itu, strategi pembangunan seimbang ini dapat juga diartikan sebagai keseimbangan pembangunan di berbagai sektor, Misalnya antara sektor industri dan sektor pertanian, sektor luar negeri, sektor domestik dan antara sektor produktif, singkatnya strategi pembangunan seimbang ini mengharuskan adanya pembangunan yang serentak dan harmonis di berbagai sektor ekonomi sehingga semua faktor tumbuh bersama.
Untuk ini diperlukan keseimbangan antara sisi permintaan dan sisi penawaran. Sisi penawaran memberikan tekanan pada pembangunan serentak dari semua sektor yang saling berkaitan dan berfungsi meningkatkan penawaran barang. Ini meliputi pembangunan serentak dan harmonis dari barang setengah jadi, bahan baku, sumber daya energi, pertanian dan pengairan. Pemnabgunan seimbang ini biasanya dilaksanakan dengan maksud menjaga agar proses pembangunan tidak menghadapi hambatan – hambatan dalam:
Ø Memperoleh bahan baku, tenaga ahli, sumber daya energi (air dan listrik, fasilitas untuk mengangkut hasil produksi ke pasar,
Ø Memperoleh pasar untuk barang-barang yang telah dan akan diproduksikan
Jika kita akan melaksanakan pembangunan seimbang, maka tingkat investasi yang harus dilakukan besarnya jauh melebihi tingkat investasi yang dilakukan pada sebelum usaha pemnbangunan dilakukan. Oleh karena itu, strategi pembangunan seimbang disebut pula teori dorongan besar besaran (big push theory).
STRATEGI PEMBANGUNAN TAK SEIMBANG
Strategi pembangunan tak seimbang ditemukan oleh Albert O. Hirshman dan Paul Streeten. Menurut mereka, pembangunan tak seimbang adalah pola pembangunan yang lebih cocok untuk mempercepat proses pembangunan di NSB. Pola pembangunan ini menurut Hirshman, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
Ø Secara historis pembangunan ekonomi yang terjadi coraknya tidak seimbang.
Ø Untuk mempertinggi efisien sumber daya – sumber daya yang tersedia.

Ø Pembangunan tak seimbang akan menimbulkan kemacetan atau gangguan – gangguan dalam proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong bagi pembangunan selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar